Ketika seseorang hendak menyelesaikan sebuah masalah, mengidentifikasi inti masalah atau core problem adalah langkah kritis yang sering terabaikan. Banyak individu yang terburu-buru mencari solusi, hanya untuk menemukan bahwa masalah yang mendasarinya tetap ada. Ibaratnya, masalah hanya di selesaikan di permukaan saja. Hal ini tentu akan mengakibatkan masalah yang serupa terjadi kembali jika tidak diatasi dengan benar. Artikel ini mengupas cara menyelesaikan masalah dengan memahami aspek personal, menekankan pentingnya menghindari kemarahan dan asumsi, serta membiarkan bukti yang memandu langkah kita.
Memahami Core Problem
Inti masalah atau Core Problem adalah penyebab utama dari suatu masalah. Ini adalah hal yang perlu diatasi untuk mendapatkan solusi yang komprehensif. Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi masalah ini bisa menyebabkan pemborosan waktu, sumber daya, dan frustrasi.
Aspek Personal dalam Identifikasi Masalah
- Kontrol Emosi:
- Menghindari Kemarahan: Kemarahan bisa mengaburkan penilaian dan memicu keputusan impulsif. Ketika emosi memuncak, sulit untuk melihat masalah yang sebenarnya. Menenangkan diri sejenak bisa memberikan kejelasan.
- Melatih Kesabaran: Kesabaran memungkinkan untuk melalukan analisis yang lebih mendalam. Ini memberi waktu untuk mempertimbangkan semua sudut pandang dan mengumpulkan informasi yang di perlukan sebelum mengambil kesimpulan.
- Mengatasi Asumsi:
- Sebisa Mungkin Menghindari Asumsi: Asumsi sering di dasarkan pada informasi yang tidak lengkap dan dapat mengganggu proses pemecahan masalah. Penting untuk mempertanyakan asumsi-asumsi ini dan memvalidasinya dengan fakta.
- Mencari Perspektif Berbeda: Berinteraksi dengan orang lain yang mungkin melihat masalah dari sudut pandang berbeda dapat membuka aspek yang mungkin terlewatkan. Pendekatan kolaboratif ini dapat mengungkap masalah inti dengan lebih efektif.
- Pendekatan Berbasis Bukti:
- Mengumpulkan Data: Kumpulkan data relevan untuk memahami masalah dengan lebih baik. Data ini bisa berasal dari berbagai sumber seperti laporan, survei, SOP, wawancara atau observasi langsung.
- Menganalisis Informasi: Setelah data terkumpul, analisislah secara objektif. Cari pola, anomali, dan penyebab utama. Analisis ini harus bebas dari bias personal.
Langkah untuk Mengidentifikasi Core Problem
- Definisikan Masalah: Definisikan dengan jelas apa masalahnya. Hindari deskripsi yang samar dan berikan penjelasan sejelas mungkin. Hindari juga asumsi yang bisa membuat masalah menjadi tidak jelas.
- Pecahkan Masalah: Bagi masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat di atur. Ini dapat memudahkan untuk mengidentifikasi bagian mana yang menjadi masalah inti.
- Tanyakan ‘Mengapa’ Berulang Kali: Teknik ini, yang sering disebut “5 Why” atau “5 Mengapa,” melibatkan penanyaan mengapa sesuatu terjadi dan kemudian mengulangi pertanyaan mengapa untuk setiap jawabannya. Proses ini berlanjut hingga penyebab utama terungkap. Bertanya “Mengapa itu terjadi”, kemudian jika sudah mendapatkan jawabannya, tanyakan kembali “Mengapa itu terjadi”, begitu hingga 5x. Rumus ini terbukti ampuh ketika saya hendak menyelesaikan sebuah masalah.
- Konsultasi dengan Pemangku Kepentingan: Berinteraksilah dengan orang-orang yang terkena dampak masalah. Wawasan mereka dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan menyoroti area yang mungkin belum di pertimbangkan.
- Verifikasi dengan Bukti: Setelah Anda yakin telah mengidentifikasi inti masalahnya, verifikasilah dengan bukti. Pastikan data mendukung kesimpulan Anda dan bahwa mengatasi masalah inti ini akan menyelesaikan masalah yang lebih besar.
Kesimpulan
Kemampuan untuk mengidentifikasi core problem adalah langkah penting dalam pemecahan masalah yang efektif. Dengan mengelola emosi, mengesampingkan asumsi, dan mengandalkan bukti, Anda dapat mengungkap masalah yang sebenarnya. Pendekatan ini tidak hanya menghasilkan solusi yang lebih efektif tetapi juga mendorong pertumbuhan pribadi dan keterampilan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Ketika hendak menyelesaikan sebuah masalah berikutnya, ingatlah untuk berhenti sejenak (pause), merenung, dan menyelidiki dengan cermat. Waktu yang di habiskan untuk mengidentifikasi core problem dengan benar akan terbayar dalam solusi yang lebih efisien dan bertahan lama.
Baca juga: Diminishing Return dalam Bisnis
Passionate Hotelier. Let’s get connected on LinkedIn!
Experienced over 10 years in hotel and serviced-apartment operations. Throughout my career, I have developed a deep understanding of the hospitality industry and the importance of delivering exceptional service to guests. My experience has allowed me to develop a range of skills that are essential in this industry, including managing daily operations, finance, human resources & development, IT, marketing (including digital marketing activities), and handling guest complaints and feedback.
Current Occupation: Executive Assistant Manager at Hotel Ayola Lippo Cikarang
I’m also currently the director of PT. Ifaza Digital Technologies, an hospitality consulting, management, and certifications company dedicated to transforming the world of hospitality. Our mission is to connect, empower, and inspire the hospitality industry, elevating its standards and driving excellence.
Lets get in touch! Click https://www.linkedin.com/in/fetrian-amnur/