Kebutuhan akan semikonduktor telah meningkat tajam selama beberapa puluh tahun terakhir. Hal ini seiring dengan berkembangnya teknologi sehingga kebutuhan akan produk-produk yang menggunakan teknologi semakin meningkat dan masuk ke segala lini mulai dari ponsel cerdas, mobil, hingga mesin cuci.
Namun pada tahun 2020, dunia mengalami krisis pasokan chip, diantaranya karena Covid-19 dan perang dagang AS-China. Akibatnya, permintaan akan chip membludak, namun tidak bisa diimbangi dengan pasokannya.
Ratusan industripun kena dampak dari krisis ini, dengan industri otomotif dan elektronik konsumen menjadi di antara yang paling terpengaruh oleh krisis tersebut.
Peran Covid-19
Kebutuhan akan teknologi semakin meningkat, apalagi setelah dunia dilanda Covid-19, permintaan itu semakin meningkat tajam. Namun demikian, permintaan yang melambung tinggi ini tidak diimbangi dengan pasokan dari pabrik-pabrik semikonduktor. Hal itu karena pabrik semikonduktor justru terganggu operasionalnya karena adanya berbagai pembatasan akibat pandemi Covid-19.
Perang Dagang AS-China
Sampai kapan krisis ini akan berlangsung?
“[Kami] percaya kekurangan semikonduktor secara keseluruhan sekarang akan berlanjut ke tahun 2024, dari perkiraan kami sebelumnya pada tahun 2023, hanya karena kekurangan tersebut sekarang telah melanda peralatan-peralatan dan beberapa dari jalur pabrik [sehingga] itu akan lebih menantang,” katanya.
Namun meskipun berita itu sepertinya bukan berita baik, krisis kekurangan chip ini seiring berjalannya waktu tidak mempengaruhi semua jenis chip setiap saat. Artinya, ada beberapa industri dan beberapa jenis suku cadang mengalami pukulan yang lebih buruk daripada yang lain seiring berjalannya waktu.
Faktanya, chip Intel sendiri bekerja dengan cukup baik. “Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, pabrikan Intel dan pasokan substrat kami hampir memenuhi permintaan pelanggan kami,” ujar Gelsinger.
Selain itu, perusahaan-perusahaan ternama seperti Tesla, Hyundai Motor, Ford Motor, General Motor pun mulai mengubah trategi mereka.
Sebagai contohnya fabrikan kendaraan listrik Tesla. Tahun lalu Tesla berhasil mengelola pasokan chip melalui berbagai strategi termasuk menulis perangkat lunak (software) baru untuk menangani perubahan chip, serta memperkirakan kekurangan chip akan berlanjut hingga tahun ini sebelum mereda tahun depan.
Hal itu diungkapkan oleh Elon Musk sebagaimana dikutip dari reuters.com, bahwa kekurangan chip semikonduktor itu bukan masalah jangka panjang, dengan pabrik-pabrik meningkatkan kapasitas dan pembuat mobil bersalah karena membeli chip secara panik yang memperlambat rantai pasokan.
Perang Rusia-Ukraina 2022
- Ukraina memproduksi sekitar setengah dari pasokan neon global sebagai produk sampingan dari industri baja Rusia, dan 90% neon kelas semikonduktor digunakan di Amerika Serikat.
- Rusia memproduksi paladium logam untuk memenuhi sekitar 40% pasokan global, yang digunakan dalam komponen chip tertentu.
Tentu kita berharap krisis pasokan chip semikonduktor ini akan segera usai sehingga industri seperti otomotif dan elektronik konsumen bisa kembali pulih.
Sumber
- Automakers, chip firms differ on when semiconductor shortage will abate | Reuters
- China–United States trade war – Wikipedia
- 2020–present global chip shortage – Wikipedia
- Intel CEO now says the chip shortage will ‘drift’ into 2024 – The Verge
Let’s get connected on LinkedIn!
Welcome to my Personal Blog! I’m a professional with over a decade of experience in the hospitality industry—managing operations, leading cross-functional teams, and leveraging technology to drive business effectiveness—and I’m now embarking on a new journey in the manufacturing sector. With certifications in Finance, HR, and management, I share insights on leadership, management, hospitality, and technology. This blog is my space to learn, exchange ideas, and connect with professionals and readers who share the same passion for growth and continuous improvement.
Lets get in touch! Click https://www.linkedin.com/in/fetrian-amnur/