Produsen pesawat asal Eropa Airbus, sedang menguji apakah pesawat dengan sayap yang bisa berubah bentuk bisa lebih efisien. Teknologi ini terinspirasi oleh alam, lebih tepatnya perilaku burung sebagai upaya untuk menguji dan mempercepat teknologi keberlanjutan dengan cepat untuk membuat pesawat yang lebih ramah lingkungan serta menghilangkan karbon di industri penerbangan.
Proyek yang disebut eXtra Performance Wing itu dikembangkan dan diuji oleh Airbus UpNext, sebuah anak perusahaan Airbus, dan merupakan proyek lanjutan dari proyek AlbatrossOne, dimana pada sebuah eksperimen di tahun 2019 sebuah model pesawat terbang dengan ujung sayap mengepak diuji.
Selama percobaan diproyek AlbatrossOne, sebuah pesawat mini dilengkapi dengan apa yang disebut Airbus sebagai engsel aeroelastik. Mereka merespons turbulensi dan hembusan angin dengan melipat bagian ujung sayap ditengah penerbangan. Airbus klaim bahwa hal itu bisa menyebabkan penghematan pada berat badan yang ‘signifikan’ karena struktur tulangan pada sayap dapat dikurangi.
Pada proyek eXtra Performance Wing, pengembangan itu dilanjutkan dengan dibuatnya sebuah model skala kecil dari pesawat jet Cessna untuk proyek tersebut, dilengkapi dengan sayap yang dapat berubah bentuk untuk meningkatkan aerodinamika sayap dan kinerja yang dimaksudkan agar kompatibel dengan konfigurasi pesawat masa depan dan sistem propulsi untuk mengurangi emisi CO₂. Ini dilakukan dengan menambah atau mengurangi luas permukaan sayap saat terbang.
Sayap pesawat cenderung lebih efisien ketika lebar sayapnya lebih besar, tetapi struktur yang lebih panjang juga menambah bobot. Kuncinya adalah dengan menemukan keseimbangan yang tepat, namun demikian hal itu adalah salah satu tantangan terbesar bagi produsen pesawat. Dengan meningkatkan luas permukaan dan dengan menggunakan ujung sayap yang dapat dilipat, Airbus ingin memecahkan masalah itu.
Seluruh konsep Airbus itu kemudian divalidasi menggunakan terowongan angin atau yang umumnya disebut dengan wind tunnel.
“Terowongan angin/wind tunnel berkecepatan rendah yang canggih dari Airbus adalah cara yang fantastis untuk memvalidasi konsep kami sebelum uji terbang,” ucap Oliver Family, penanggung jawab program pengembangan eXtra Performance Wing UK sebagaimana dikutip dari website Airbus.
“Kemampuan analisis aerodinamis komputasi kami adalah kelas dunia, dan terowongan angin menyediakan cara lain yang berharga untuk mengukur kinerja dan kemampuan pesawat sebelum pengujian penerbangan. Teknologi yang telah kami uji di terowongan angin Filton – banyak yang terinspirasi oleh biomimikri – sekarang akan diintegrasikan dengan cepat untuk pengujian penerbangan.”
Terowongan angin berkecepatan rendah Airbus di Filton, dekat Bristol England, meniru kondisi yang serupa dengan kecepatan angin saat sebuah pesawat lepas landas dan mendarat. Selain itu, wind tunnel atau terowongan angin ini juga digunakan oleh organisasi eksternal yang menguji mobil F1, sistem radar kapal, kendaraan Urban Air Mobility, serta pesawat yang lebih konvensional.
Ujicoba di terowongan angin ini pun dinilai berhasil sehingga bisa melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Airbus berharap dapat menyelesaikan proyek tersebut pada pertengahan dekade ini.
FILTON | @Airbus has completed wind-tunnel testing of its nature-inspired eXtra Performance Wing demonstrator in our quest to quickly test and accelerate new technologies to decarbonise the aviation industry. Read more: https://t.co/ddZZppf1fk #sustainability #biomimicry pic.twitter.com/jlI48WbFGR
— Airbus In The UK (@AirbusintheUK) April 12, 2022
Sumber:
Passionate Hotelier. Let’s get connected on LinkedIn!
Experienced over 9 years in hotel and serviced-apartment operations. Throughout my career, I have developed a deep understanding of the hospitality industry and the importance of delivering exceptional service to guests. My experience has allowed me to develop a range of skills that are essential in this industry, including managing daily operations, finance, human resources & development, IT, marketing (including digital marketing activities), and handling guest complaints and feedback. Last position: Assistant General Manager at a 4 star Hotel & Serviced-apartment.
I’m also currently the director of PT. Ifaza Digital Technologies, an IT company focusing on providing tech solutions for companies in Jakarta, Semarang & Makassar.
