Tidak terasa, sudah belasan tahun saya menjalani kehidupan sebagai seorang hotelier. Meski di jalan sempat berhenti dan mencoba industri lain, namun industri ini berhasil menjadi magnet utama untuk saya kembali. Sebagai seorang hotelier, hidup saya penuh dengan tantangan dan keceriaan. Setiap hari, saya terlibat dalam dunia yang berkilauan, di hiasi dengan senyuman tamu dan kebahagiaan mereka. Namun, di balik panggung, ada sisi kehidupan pribadi yang sering kali harus saya dan saya yakin banyak lainnya harus sembunyikan. Simak artikel singkat ini tentang pengalaman sebagai hotelier saya.
Menghidupkan Kehidupan Seorang Hotelier
Sejak pertama kali terjun ke dunia perhotelan, saya menyadari bahwa menjadi seorang hotelier bukan hanya tentang memberikan layanan terbaik kepada tamu. Sebaliknya, itu juga tentang menjadi bagian dari sebuah drama di belakang layar, di mana setiap detail di atur dengan cermat untuk menciptakan pengalaman tak terlupakan.
Pagi hari dimulai dengan senyuman hangat dan sapaan ramah kepada tamu yang baru datang. Seorang hotelier harus mampu merangkul keberagaman dan menjadikan setiap tamu merasa dihargai. Pengalaman ini, tanpa ragu, memberikan warna ceria pada setiap hari saya di industri ini.
Antara Senyum Tamu dan Kehidupan Pribadi yang Tersembunyi
Namun, seperti matahari yang redup pada senja, kehidupan seorang hotelier juga memiliki sisi gelap yang sering kali tersembunyi dari sorotan. Meskipun senyum tetap menghiasi wajah, ada momen di mana saya harus menyembunyikan kelelahan dan perasaan pribadi. Bak istilah, “apapun masalahnya yang dihadapi di rumah, dihadapan tamu, tetap memberikan senyuman hangat”.
Ketika tamu menanyakan tentang keseharian saya di luar hotel, saya menyadari bahwa ada batasan yang harus di jaga dengan hati-hati. Terkadang, kita harus menjadi seperti pahlawan tanpa identitas, menyembunyikan sebagian dari diri kita agar fokus sepenuhnya pada kepuasan tamu. Atau mungkin di sebut orang bermuka dua?
Saya belajar untuk menempatkan kehidupan pribadi saya di luar pintu hotel, menciptakan suatu batas yang memungkinkan saya untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada tamu. Itu bukanlah upaya untuk menyembunyikan diri sepenuhnya, tetapi lebih kepada menjaga profesionalisme dan integritas dalam menjalani peran sebagai seorang hotelier.
Pengalaman Sebagai Hotelier sebagai Seni Menyembunyikan dan Menyinari
Sebagai seorang hotelier, menjalani kehidupan ini seperti berada di atas panggung yang terang benderang. Senyum dan keramahan adalah masker yang kami kenakan, menyembunyikan kehidupan pribadi yang mungkin tidak selalu berkilauan. Namun, di balik itu semua, setiap hari membawa kepuasan tersendiri ketika melihat tamu meninggalkan hotel dengan senyuman bahagia.
Menjadi seorang hotelier bukan hanya tentang memberikan pelayanan yang luar biasa, tetapi juga tentang seni menyembunyikan dan menyinari kehidupan, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap tamu yang melangkah ke dalam pintu hotel.
Baca juga: Mengoptimalkan Tujuan Dengan SMART
Passionate Hotelier. Let’s get connected on LinkedIn!
Experienced over 10 years in hotel and serviced-apartment operations. Throughout my career, I have developed a deep understanding of the hospitality industry and the importance of delivering exceptional service to guests. My experience has allowed me to develop a range of skills that are essential in this industry, including managing daily operations, finance, human resources & development, IT, marketing (including digital marketing activities), and handling guest complaints and feedback.
Current Occupation: Executive Assistant Manager at Hotel Ayola Lippo Cikarang
I’m also currently the director of PT. Ifaza Digital Technologies, an IT solutions company dedicated to transforming the world of technology. Our mission is to connect, empower, and inspire the tech industry, elevating its standards and driving excellence. Visit us at https://ifazatechnologies.id.
Lets get in touch! Click https://www.linkedin.com/in/fetrian-amnur/