Fase-fase pada Industry Life Cycle

Pada artikel sebelumnya, saya sudah membahas apa itu Industry Life Cycle dan kenapa hal tersebut penting untuk dipelajari. Jika Anda belum membaca article sebelumnya, bisa click disini.

Industry Life Cycle umumnya dapat dibagi menjadi beberapa fase, yakni Development, Growth, Shakeout Maturity, dan Decline. Panjang relatif setiap fase juga dapat bervariasi secara substansial di masing-masing industri, terutama di era digitalisasi saat ini.

Development

Fase Development adalah fase awal dari sebuah industri. Pada fase ini, inovasi menjadi hal yang sangat penting dan keuntungan bukan menjadi prioritas. Bisnis dan perusahaan yang berkecimpung pada industri tersebut, harus memahami apa yang menjadi nilai unggul dari produk yang dijual serta mencoba untuk memasarkan nilai-nilai tersebut kepada pasar yang ada agar pasar bisa memahaminya.

Selain itu, bisnis/perusahaan bisa memanfaatkan network-effects, dimana dengan bertambahnya pelanggan, maka semakin meningkatkan nilai barang atau jasa yang ditawarkan.

Growth

Pada fase ini biasanya tidak banyak saingan atau persaingan masih rendah. Pertumbuhan cukup tinggi dan pembeli sudah mulai menerima produk yang ditawarkanm, sehingga permintaan tumbuh dengan cepat. 

Pesaing juga biasanya menjadi lebih jelas, dan mereka bersaing untuk membangun pangsa pasar baru. Keuntungan langsung biasanya bukan prioritas utama karena perusahaan masih memfokuskan untuk penelitian dan pengembangan produk, atau untuk memperluas pemasaran. 

Apabila produk baru yang ditawarkan sudah mulai viable, perusahaan besar lainnya di industri yang masih berkaitan, cenderung memasuki pasar yang sama dan menjadi saingan utama, melalui akuisisi atau pengembangan internal.

Shakeout

Selama fase shakeout, pertumbuhan mulai melambat, dan fokus industri tersebut mulai bergeser ke arah pengurangan biaya, dan konsolidasi terjadi. Beberapa pesaing pun mulai mempertibangkan untuk berhenti atau men diversifikasi bisnisnya. Pada fase ini, yang akan diuji adalah pengelolaan dari perusahaan/bisnis pada industri tersebut dan kekuatan finansial menjadi prioritas. 

Maturity

Pada fase ini, hambatan untuk bisa masuk pasar yang sama menjadi lebih tinggi. Hal ini karena sudah banyak persaingan, dan lanskap persaingan menjadi lebih jelas. Pangsa pasar, arus kas, dan profitabilitas menjadi tujuan utama dari perusahaan agar bisa bertahan, karena pertumbuhan menjadi lebih kecil sehingga relatif kurang penting untuk dijadikan prioritas. Persaingan harga menjadi jauh lebih ketat karena diferensiasi produk menurun.

Decline

Fase ini menandai berakhirnya pertumbuhan sebuah industri. Produk-produk yang ditawarkan menjadi usang/tidak relevan dengan kebutuhan pasar, dan hal itu berdampak negatif terhadap permintaan, yang menyebabkan penurunan pendapatan. Ini menciptakan tekanan terhadap margin, dan memaksa pesaing yang lebih lemah keluar dari industri ini. 

Fase Decline/penurunan ini sering kali menandakan akhir dari kelangsungan model bisnis yang sedang berlangsung, dan mendorong pelaku industri bergerak ke pasar yang berdekatan atau diversivikasi. Fase penurunan dapat ditunda dengan mengubah produk agar sesuai dengan pasar yang baru, tetapi ini cenderung hanya memperpanjang proses yang sama sehingga biasanya tidak viabel.

 

Pelajari selengkapnya