Memahami Operational Forecasting di Perhotelan

Pengembangan dan keberlanjutan bisnis di industri perhotelan sangat bergantung pada kemampuan untuk merencanakan dan memprediksi kebutuhan operasional di masa depan. Salah satu aspek penting dari perencanaan operasional adalah forecasting, yang melibatkan penggunaan data historis dan metode analisis untuk mengidentifikasi tren dan pola yang dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya memahami operational forecasting di perhotelan dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan keberhasilan bisnis.

Operational forecasting adalah proses yang melibatkan estimasi supply and demand di masa depan untuk memfasilitasi perencanaan dan pengelolaan sumber daya dalam industri perhotelan. Dalam konteks ini, operational forecasting membantu manajer hotel untuk mengantisipasi lonjakan occupancy kamar, cover restoran, kebutuhan staf, persediaan bahan makanan, dan aspek lain dari operasional harian.

Pentingnya Operational Forecasting di Perhotelan

Operational forecasting memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis perhotelan. Dengan memahami permintaan di masa depan, manajemen dapat mengoptimalkan alokasi sumber daya, menghindari kekurangan atau kelebihan stok, memaksimalkan pendapatan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan kata lain, operational forecasting membantu hotel untuk menjadi lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan pasar.

Metode untuk Melakukan Operational Forecasting

1. Metode Kualitatif

Metode kualitatif digunakan ketika data historis terbatas atau tidak tersedia. Hal ini biasa digunakan di hotel atau restaurant baru dimana belum memiliki data historis. Metode ini melibatkan penilaian subjektif dari para ahli atau manajer berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang industri perhotelan di wilayah tersebut. Beberapa teknik peramalan kualitatif yang umum digunakan termasuk survei pasar, pendapat ahli, dan studi banding, studi kasus, dsb.

2. Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif melibatkan penggunaan data numerik historis untuk mengidentifikasi pola dan tren. Hal ini biasa di gunakan di hotel atau restaurant yang sudah beroperasi, sehingga data masa lalu dapat di gunakan untuk menganalisa trend masa depan.

3. Metode Kausal

Metode kausal digunakan ketika terdapat hubungan kausal yang jelas antara faktor-faktor eksternal dan permintaan di industri perhotelan. Contohnya adalah menggunakan data cuaca, adanya event khusus, atau peristiwa besar lainnya yang dapat mempengaruhi tingkat hunian atau reservasi restoran.

Implementasi Operational Forecasting di Perhotelan

Untuk mengimplementasikan operational forecasting dengan efektif, langkah-langkah berikut harus di perhatikan:

1. Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data yang akurat dan lengkap adalah langkah pertama yang penting dalam operational forecasting. Data historis tentang permintaan kamar, pemesanan restoran, dan variabel lainnya harus di kumpulkan dan di analisis dengan cermat untuk mengidentifikasi pola dan tren yang relevan.

2. Verifikasi, Validasi dan Implementasi Forecast

Penting untuk memverifikasi dan menguji keakuratan data forecast yang dihasilkan. Hal ini bisa dilakukan dengan membandingkan hasil data dengan data yang actual berjalan dengan pendekatan metode yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu kualitatif, kuantitatif dan kausal.

Setelah forecast di implementasikan, hasilnya juga harus di evaluasi secara teratur untuk memastikan akurasi dan relevansinya. Jika di perlukan, data tersebut dapat di perbarui berdasarkan data actual berjalan atau perubahan kebutuhan operasional.

Manfaat dan Tantangan Operational Forecasting di Perhotelan

1. Manfaat Operational Forecasting

• Mengoptimalkan alokasi sumber daya dan persediaan
• Mengurangi biaya operasional dan pemborosan
• Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan merespons permintaan dengan cepat
• Meningkatkan pendapatan dengan memaksimalkan kapasitas penuh
• Meminimalkan risiko kekurangan atau kelebihan persediaan

2. Tantangan Operational Forecasting

• Ketidakpastian pasar dan faktor eksternal yang sulit di prediksi
• Ketidaktersediaan atau keterbatasan data historis yang akurat
• Fluktuasi permintaan yang tidak terduga
• Kesalahan dalam melakukan forecast yang dapat terjadi akibat faktor manusia atau metode yang tidak tepat

Contoh Studi Kasus: Operational Forecast Permintaan Kamar Hotel

Misalkan sebuah hotel ingin melakukan forecast permintaan kamar untuk musim liburan mendatang. Hotel ini memiliki data historis tentang tingkat hunian kamar selama beberapa tahun terakhir. Dengan menggunakan metode kuantitatif, hotel dapat mengidentifikasi tren musiman, pola harian, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan kamar. Berdasarkan analisis ini, hotel dapat mengembangkan forecasting yang akurat untuk mengoptimalkan ketersediaan kamar, mengatur harga yang sesuai dan menyiapkan sumber daya yang ada untuk menyambut para tamu.

Kesimpulan

Operational forecasting memiliki peran krusial dalam industri perhotelan. Dengan memahami operational forecasting di perhotelan yang baik, manajer hotel dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola sumber daya, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Penting untuk menggunakan metode forecasting yang tepat, mengumpulkan data yang akurat, dan secara teratur mengevaluasi hasil forecasting untuk memastikan kelancaran operasional hotel.

Baca juga: Pentingnya Pemimpin Berfikir Komprehensif