Pada artikel kali ini kita akan Mengenal Red Ocean Strategy, sekaligus Blue Ocean Strategy. Dalam lanskap bisnis yang sangat kompetitif saat ini, perusahaan menghadapi tantangan konstan untuk membedakan diri dari pesaingnya. Pendekatan tradisional melibatkan bersaing di pasar yang sudah ada, di mana persaingan sudah sangat ketat dan menyebabkan peluang pertumbuhan terbatas. Namun, ada konsep revolusioner yang memungkinkan bisnis untuk mencari jalur menuju ruang pasar tak terjamah, di mana persaingan menjadi tidak relevan – Red Ocean Strategy.
Apa itu Red Ocean Strategy?
Memahami Blue Ocean dan Red Ocean
Untuk memahami Red Ocean Strategy, penting untuk membedakan antara “blue ocean” dan “red ocean.” Di lautan biru, bisnis beroperasi di pasar yang belum di manfaatkan, menawarkan produk atau layanan yang unik dan inovatif yang memiliki sedikit atau tanpa persaingan. Di sisi lain, red ocean mewakili pasar yang padat dan jenuh, di mana perusahaan berusaha untuk saling mengalahkan dan merebut pangsa permintaan yang sudah ada.
Definisi Red Ocean Strategy
Red Ocean Strategy, diperkenalkan oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne, adalah pendekatan strategis yang mendorong bisnis untuk keluar dari persaingan sengit di lautan merah dan berusaha masuk ke wilayah pasar biru yang belum di eksplorasi. Ini melibatkan mengidentifikasi ruang pasar baru di mana persaingan minim atau tidak ada sama sekali dan menciptakan permintaan dengan menawarkan proposisi nilai yang unik kepada pelanggan.
The Four Actions Framework
Untuk berhasil menerapkan Red Ocean Strategy, perusahaan harus menganalisis dan memodifikasi praktik bisnis mereka yang sudah ada. The Four Actions Framework menawarkan cara sistematis untuk merekonstruksi proposisi nilai perusahaan dan menyelarasinya dengan ruang pasar biru.
1. Mengurangi
Langkah pertama adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat di kurangi atau di hilangkan tanpa secara signifikan memengaruhi nilai produk secara keseluruhan. Dengan menyederhanakan operasi, perusahaan dapat menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi, menciptakan proposisi nilai yang lebih menarik bagi pelanggan.
2. Meningkatkan
Tindakan selanjutnya adalah menentukan aspek produk atau layanan yang dapat di tingkatkan untuk melebihi standar industri. Ini bisa melibatkan meningkatkan kualitas produk, layanan pelanggan, atau pengalaman pengguna secara keseluruhan, sehingga membedakan bisnis dari pesaing.
3. Menghapus
Pada langkah ketiga, perusahaan harus menemukan elemen-elemen yang telah menjadi tidak relevan atau tidak di perlukan lagi di pasar saat ini. Dengan menghapus faktor-faktor ini, bisnis dapat fokus pada apa yang benar-benar penting bagi pelanggan, lebih memperhalus proposisi nilai mereka.
4. Menciptakan
Tindakan terakhir melibatkan mengidentifikasi fitur atau layanan yang benar-benar baru yang dapat di perkenalkan ke pasar. Dengan menawarkan solusi yang unik dan inovatif, perusahaan dapat menciptakan permintaan dan menarik pelanggan baru.
Studi Kasus: Perusahaan yang Mengadopsi Red Ocean Strategy
1. Cirque du Soleil: Pertunjukan Cirkus yang Dibangun Ulang
Cirque du Soleil berhasil menerapkan Red Ocean Strategy dengan menggabungkan elemen-elemen cirkus tradisional dengan unsur-unsur seni dan teater seperti pertunjukan Broadway. Pendekatan inovatif ini memungkinkan mereka menciptakan ruang pasar baru, menarik minat orang dewasa yang mencari hiburan yang lebih canggih. Sebagai hasilnya, Cirque du Soleil menjadi fenomena global, merebut pangsa pasar yang besar tanpa persaingan langsung.
2. Nintendo Wii: Gaming untuk Semua Orang
Nintendo mengubah industri gaming dengan fokus pada menciptakan konsol yang menarik bagi segmen demografis yang lebih luas, melebihi audiens gaming tradisional. Dengan menekankan pengalaman bermain berbasis gerakan dan interaktif, Nintendo Wii menarik pemain kasual dan keluarga, membentuk ruang pasar biru yang terpisah dari persaingan antara konsol gaming lainnya.
Keuntungan dan Tantangan dari Red Ocean Strategy
Keuntungan
- Margin Keuntungan Lebih Tinggi: Dengan persaingan yang terbatas, perusahaan dapat menetapkan harga premium untuk produk atau layanan yang unik, meningkatkan profitabilitas.
- Loyalitas Pelanggan yang Lebih Tinggi: Dengan menawarkan nilai yang khas, bisnis dapat menciptakan basis pelanggan yang setia yang menghargai merek mereka di luar pertimbangan harga.
- Inovasi yang Lebih Baik: Upaya mencari ruang pasar baru mendorong budaya inovasi dan kreativitas di dalam organisasi.
Tantangan
- Ketidakpastian Pasar: Menjelajahi wilayah yang belum dipetakan bisa berisiko, karena permintaan pasar dan preferensi konsumen mungkin belum terdefinisi dengan baik.
- Pemeliharaan Relevansi: Perusahaan harus terus-menerus mengevaluasi dan menyesuaikan proposisi nilai mereka untuk tetap relevan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
- Hambatan Masuk: Saat pasar biru berkembang, pesaing mungkin mencoba masuk, mengurangi keunikan dari ruang pasar tersebut.
Kesimpulan
Red Ocean Strategy menawarkan pendekatan yang menggugah untuk bisnis yang mencari pertumbuhan dan di ferensiasi yang berkelanjutan. Dengan meninggalkan persaingan sengit dan mengeksplorasi ruang pasar baru, perusahaan dapat membuka peluang baru untuk kesuksesan. Dengan mengadopsi The Four Actions Framework dan memanfaatkan studi kasus tentang implementasi yang berhasil, bisnis dapat melangkah menuju masa depan pertumbuhan dan kemakmuran yang tak tertandingi. Demikian artikel Mengenal Red Ocean Strategy ini untuk memberikan pemahaman tambahan untuk kita semua.
Passionate Hotelier. Let’s get connected on LinkedIn!
Experienced over 9 years in hotel and serviced-apartment operations. Throughout my career, I have developed a deep understanding of the hospitality industry and the importance of delivering exceptional service to guests. My experience has allowed me to develop a range of skills that are essential in this industry, including managing daily operations, finance, human resources & development, IT, marketing (including digital marketing activities), and handling guest complaints and feedback. Last position: Assistant General Manager at a 4 star Hotel & Serviced-apartment.
I’m also currently the director of PT. Ifaza Digital Technologies, an IT company focusing on providing tech solutions for companies in Jakarta, Semarang & Makassar.